Tabanan- Pandemi Covid-19 tak pasti kapan akan reda. Untuk itu, Pemkan Tabanan menganjurkan masyarakat memproduksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
Dijelaskan, program ketahanan pangan itu telah disebar ke 17 desa rawan pangan. Desa ini dinyatakan rawan pangan berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan sejumlah indikator. Yakni, rasio konsumsi, presentase penduduk hidup di bawah kemiskinan, presentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan sebesar 65 persen jika dibandingkan dengan total pengeluaran.
Kemudian, presentase akses rumah tangga terhadap listrik, presentase terhadap air bersih, angka harapan hidup, rasio penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk. Selanjutnya, rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun dan terakhir presentase balita pendek (stunting). “Jadi 17 desa ini kita pilih sesuai data dan itu hasil pemetaan yang kami kerjasamakan dengan Universitas Udayana (Unud),” bebernya
Sri Widyanti menambahkan rata-rata masyarakat yang membudi dayakan ikan dalam ember ini berhasil. Ada pembudi dayaan yang gagal karena dipengaruhi beberapa faktor. Seperti, cuaca, basa/keasaman air, dan lainnya. “Kami harapkan masyarakat bisa melanjutkan program ini agar bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri,” tandasnya. (*/cr8)
Komentar